Ingin membeli motor listrik? Kalau begitu, kamu musti tahu terlebih dahulu beda hub drive dan mid drive pada motor listrik. Keduanya merupakan jenis penggerak motor listrik. Ya, serupa dengan motor konvensional yang dibagi menjadi mesin matic dan kopling manual, motor listrik juga punya lho dua tipe penggerak.

Kedua jenis penggerak ini populer di kalangan produsen motor listrik. Selain dipakai di motor listrik pabrikan, hub drive dan mid drive juga menjadi dua pilihan penggerak motor listrik untuk metode konversi dari motor konvensional ke motor listrik.  Maka dari itu, buat kamu yang ingin membeli atau mengkonversi motor listrik dari motor mesin kesayanganmu, kamu musti tahu beda hub drive dan mid drive. Yuk simak informasinya di bawah ini!

Tidak hanya memiliki perbedaan dari segi bentuk, baik hub drive maupun mid drive juga memiliki perbedaan dari segi fungsionalitas. Pertama-tama yang akan kita bahas adalah soal bentuknya. Hub drive adalah jenis penggerak motor listrik yang berada di bagian poros velg belakang motor. Penggerak jenis ini biasanya mudah dikenali dari bentuknya yang menyerupai velg motor.

“Bisa ketahuan lewat bagian poros roda belakang motor listrik. Kalau poros nampak tebal dan gemuk, berarti pakai penggerak Hub-drive,” kata Adyta, Pemilik Bengkel Spesialis Motor Listrik EV Centrum seperti mengutip dari Kompas.com.

Sedangkan mid drive, sesuai namanya, merupakan penggerak motor listrik yang berada di bagian tengah motor. Berbeda dengan hub drive yang langsung terciri secara kasat mata, mid drive kebanyakan tidak terlihat karena letaknya di dalam. Penggerak jenis ini biasanya membutuhkan rantai/gear atau belt untuk bisa menggerakkan roda.

Beda jenis, beda pula fungsi serta kemudahan dalam perakitannya. Adetya Lucky selaku pemilik dari Mandhasia Garage memaparkan, bila dibandingkan dengan mid drive, hub drive merupakan jenis penggerak motor listrik yang mudah dipasang. Jenis penggerak ini sangat cocok untuk mengkonversi motor skuter matic. Sedangkan untuk motor batangan, biasanya mid drive menjadi pilihan utama. 

“Kalau dari segi perakitan untuk konversi skuter matic lebih mudah menggunakan hub. Tinggal custom swing arm, hub diposisikan di roda belakang. Tapi, kalau mid drive selain custom arm, kita juga harus pasang transfer gear lagi,” ujarnya dalam channel YouTube.

Meski lebih rumit dari perakitan, jenis penggerak mid drive diakui Adetya lebih bertenaga dibanding hub drive jika menggunakan spesifikasi watt yang sama. Hanya saja, mid drive membutuhkan aksesori tambahan, seperti controller yang bertenaga. Selain bertenaga, mid drive juga diakui lebih efisien dari daya. Namun, kembali lagi bagaimana kebutuhannya.

“Kalau mau sederhana sih pakai hub. Untuk pemakaian-pemakaian ringan, pengerjaan juga simple, pakai hub drive cukup. Tapi, kalau niatnya untuk perjalanan jauh, tanjakan, dan segala macam, pakai mid drive,” tuturnya.

Beda Harga dan Perawatan

Baik hub drive maupun mid drive juga memiliki perbedaan dari segi harga dan perawatan. Secara overall biaya, konversi motor listrik menggunakan mid drive lebih mahal dari hub drive. Hal ini karena mid drive membutuhkan banyak komponen dalam proses perakitannya menjadi sebuah motor listrik yang utuh.

Dari segi keawetan, penggerak mid drive dinilai lebih awet dibanding hub drive. Hal ini karena posisi hub drive yang sangat terekspos di bagian belakang. Beberapa pemilik motor listrik jenis hub drive pun menemukan adanya hub drive yang peyang akibat menghajar lubang di jalan raya. Namun dari segi perawatan, mid drive membutuhkan perhatian ekstra, terutama dari segi belt atau rantai. Semakin bertambahnya jarak atau pemakaian, maka belt atau rantai pada motor listrik mid drive akan aus dan butuh pergantian