Baterai merupakan salah satu komponen paling mahal di kendaraan listrik. Komponen baterai biasanya memiliki porsi 40 hingga 60% dari total harga kendaraan listrik. Dilansir dari tempo dan situs web oto, Hyundai ioniq 5 long range yang memiliki kisaran harga antara Rp 720 – 780 juta, memiliki harga baterai antara Rp 450 – 600 juta. Baterai ini terdiri dari modul baterai sebanyak 30 modul dengan harga per modul kisaran Rp 15 – 20 juta. Untuk motor listrik, misalnya Gesits G1 dengan harga Rp 29 juta, memiliki harga baterai sekitar Rp 7,5 juta. Tingginya harga baterai membuat daya tahan baterai serta harga jual kembali kendaraan listrik menjadi aspek yang dipertimbangkan oleh pembeli kendaraan listrik.

Baterai lithium dipilih sebagai baterai kendaraan listrik karena terdapat beberapa keunggulan diantaranya memiliki energy density yang tinggi, operasional temperatur yang luas, memiliki siklus hidup yang tinggi, tegangan yang tinggi, tingkat kebocoran baterai yang rendah, dan mendukung untuk fitur fast charging. Selain itu, baterai lithium memiliki berbagai jenis komposisi seperti lithium nickel-manganese-cobalt (NMC), lithium ferrous phosphate (LFP), lithium cobalt oxide (LCO), dan lithium sulfur. Dari berbagai jenis baterai lithium yang ada saat ini, jenis baterai NMC dan LFP merupakan dua jenis baterai yang banyak digunakan dalam kendaraan listrik di Indonesia.

Kedua jenis baterai ini memiliki keunggulan dan kekurangannya masing – masing. Baterai jenis NMC akan lebih ringan dibandingkan baterai LFP untuk kapasitas yang sama. Sedangkan baterai jenis LFP, terkenal akan lebih aman untuk digunakan, memiliki biaya yang lebih rendah dan memiliki siklus hidup yang lebih panjang. Sebelum membahas lebih jauh, siklus hidup baterai adalah indikator yang menunjukkan seberapa lama baterai bisa digunakan tanpa mengalami penurunan performa. 1 siklus terdiri dari satu kali pengisian daya dan penggunaan daya. Baterai jenis NMC memiliki siklus hidup 1000-2000 kali siklus, sedangkan siklus hidup baterai LFP lebih dari 2000 kali siklus, bahkan dapat mencapai 5000 kali siklus. Jika diasumsikan menggunakan baterai NMC dengan siklus hidup 1000 kali dan LFP dengan siklus hidup 2000 kali serta melakukan pengisian daya sehari sekali, maka baterai dari kendaraan listrik anda akan tetap beroperasi normal selama kurang lebih 3 tahun dengan menggunakan baterai NMC dan sekitar 6 tahun jika menggunakan baterai LFP.

Siklus hidup baterai sendiri sangat bergantung dari beberapa hal lain misalnya kedalaman penggunaan baterai, suhu, dan usia baterai itu sendiri. Kedalaman penggunaan baterai adalah persentase penggunaan baterai itu, jika setiap pemakaian menyisakan baterai sebesar 30% maka baterai akan memiliki siklus hidup yang lebih panjang dibanding dengan yang menyisakan baterai sebesar 20%. Faktor kedua adalah temperatur, baterai dapat mengalami pengurangan siklus hidup pada suhu – suhu tinggi, dan mengalami penurunan performa pada suhu – suhu rendah. Faktor terakhir adalah usia baterai itu sendiri, rata – rata penurunan kapasitas akibat usia baterai sebesar 2,3% per tahun. Beberapa hal dapat dilakukan untuk memperpanjang usia baterai seperti memastikan temperatur baterai berada di kondisi normal dan selalu menjaga kapasitas baterai minimal di 20-30%.