Industri otomotif Indonesia di awal tahun 2025 mengalami perubahan menarik. Penjualan mobil secara umum memang menurun dibanding tahun lalu, tapi mobil listrik justru menunjukkan pertumbuhan yang cukup pesat. Ini jadi pertanda kalau tren kendaraan ramah lingkungan makin diterima masyarakat.
Berdasarkan data dari Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), total penjualan mobil dari Januari sampai Maret 2025 tercatat sebanyak 205.160 unit. Angka ini turun sekitar 4,7% dibandingkan kuartal pertama 2024. Salah satu penyebab utamanya adalah tekanan ekonomi terhadap kelas menengah, yang bikin daya beli jadi agak melemah.
Tapi yang mengejutkan, justru mobil listrik yang makin digemari. Penjualannya berhasil melampaui mobil hybrid untuk pertama kalinya di Indonesia. Mobil listrik terjual sekitar 16.000 unit, sementara hybrid hanya 15.000 unit. Selain karena makin banyak pilihan model, insentif dari pemerintah juga bikin mobil listrik jadi lebih terjangkau.
Produsen asal Tiongkok, BYD, mencuri perhatian karena langsung jadi pemain dominan di pasar mobil listrik nasional. Mereka berhasil menjual lebih dari 8.200 unit hanya dalam tiga bulan pertama 2025. Tiga model andalannya, yaitu BYD Dolphin, Atto 3, dan Seal, jadi favorit baru di kalangan konsumen yang pengen mobil canggih dan hemat energi.
Meski mobil listrik naik daun, mobil konvensional masih tetap mendominasi total pasar. Toyota masih memimpin dengan penjualan tertinggi, yaitu 68.955 unit, disusul oleh Daihatsu dengan 34.999 unit, dan Honda di posisi ketiga dengan 22.336 unit. Namun, secara umum penjualan mobil bensin dan diesel memang agak menurun dibanding tahun lalu.
Nah, kalau ngomongin mobil terlaris di kuartal pertama 2025, daftar lima besarnya masih dikuasai oleh mobil-mobil keluarga yang sudah populer sejak lama. Di posisi pertama ada Toyota Kijang Innova dengan 5.353 unit, diikuti Toyota Avanza (5.069 unit), Daihatsu Sigra (4.309 unit), Honda Brio (4.000 unit), dan Toyota Calya (2.639 unit).
Bisa dibilang, masyarakat Indonesia masih banyak yang memilih mobil yang praktis dan cocok untuk keluarga. Tapi dengan tren mobil listrik yang terus naik, bukan nggak mungkin kedepannya daftar mobil terlaris bakal mulai diisi oleh kendaraan listrik juga. Apalagi kalau infrastruktur pengisian baterainya makin merata.
Ke depan, tantangan dan peluang akan terus berdampingan dalam industri otomotif. Penurunan penjualan mobil konvensional bisa jadi alarm, tapi pertumbuhan mobil listrik adalah sinyal positif. Yang jelas, 2025 baru dimulai, dan kuartal selanjutnya bisa membawa kejutan baru lagi.