Teknologi di industri otomotif terus berkembang pesat. Tidak hanya soal mobil listrik saja, tapi juga sudah merambah terkait teknologi autonomous alias tanpa supir. Dan kini, banyak pabrikan dunia yang mulai menggabungkan kedua teknologi tesebut, yaitu mobil listrik yang bisa dikendarai tanpa pengemudi, dengan beragam tingkat kecanggihan.
Berbagai pabrikan dunia, seperti Tesla, Bentley, dan BYD juga berencana untuk menggabungkan antara teknologi mobil listrik dan sistem tanpa pengemudi ini.
Salah satu pabrikan atau individu yang sangat gencar mengembangkan teknologi otonom ini, adalah CEO Tesla, Elon Musk. Orang terkaya nomor wahid di dunia ini, memprediksi jika fitur Full Self Driving (FSD), sistem pengendaraan otonom, level 4 atau 5 akan hadir pada kendaraan Tesla akhir tahun ini.
Disitat dari laman Carscoops, Elon Musk memberikan pernyataan soal sistem pengendaraan otonom tersebut saat menghadiri Konferensi Kecerdasan Buatan Dunia di Shanghai, China, secara virtual. Dia berkomentar bagaimana Tesla mendekati AI dan kemajuan yang dibuatnya terkait teknologi mengemudi otonom
“Soal di mana Tesla berada pada tahap ini, saya pikir kami sangat dekat untuk mencapai Full Self Driving tanpa pengawasan manusia. Ini hanya spekulasi, tapi saya pikir kami akan mencapai itu, mungkin apa yang Anda sebut empat atau lima, saya kira akhir tahun ini,” kata Elon Musk.
Sementara itu, disitat dari GizmoChina, Tesla telah mengucurkan dana investasi sebesar US$1 miliar atau sekitar Rp 15 triliun untuk pengembangan Proyek Dojo, sebuah superkomputer internal yang akan digunakan dalam perangkat lunak penggerak otonom di kendaraan Tesla.
Musk menjelaskan, superkomputer internal itu akan memproses dan menganalisis data substansial dari kendaraan dalam jumlah besar, utamanya umpan video dari kamera kendaraan sebagai bagian penting dalam teknologi penggerak otonom yang selama ini dikembangkan Tesla.
Menurut Musk, aliean data ini menjadi sangat penting untuk meningkatkan kemampuan fitur Autopilot dan Full Serving Driving (FSD) Beta, dengan tujuan membuatnya lebih aman dan lebih efisien. Bahkan, dua fitur tersebut telah mengumpulkan lebih dari 300 juta mil data.
Bentley juga Kembangkan Teknologi Otonom
Selain Tesla, Bentley, sebagai pabrikan otomotif asal Inggris, juga dikabarkan bakal segera memperkenalkan mobil listrik pertamanya dengan menggunakan teknologi hands-off self driving
Dijelaskan CEO Bentley, Adrian Hallmark, mobil listrik Bentley akan direncanakan dengan mengusung teknologi tanpa pengemudi. Hal tersebut terjadi, yang memungkinkan dengan memperbaharui perangkat lunak over the aor. Selain itu, Bentley juga mengatakan, bakal menggunakan teknologi memang direncanakan untuk ditawarkan dengan mengusung teknologi itu, atau mengemudi sepenuhnya otonom. Hal itu terjadi kemungkinan dengan pembaruan perangkat lunak over-the-air.
Dia juga menjelaskan bahwa Bentley akan menggunakan teknologi SuperVision Mobileye.
Disitat Insideevs, teknologi tersebut akan menggunakan 11 kamera dan juga akan digunakan pada Porsche Macan EV yang akan datang.
YD ikut Kembangkan Mobil Listrik Otonom
Salah satu pabrikan mobil listrik asal China, yaitu BYD juga mengumumkan kemitraan dengan Nvidia, yang telah mengumumkan perpanjangan kemitraannya. Kolaborasi ini akan melibatkan penggunaan platform komputasi terpusat canggih Nvidia di berbagai model dalam seri EV Dynasty dan Ocean BYD yang akan datang
Kerja sama ini, bertujuan untuk menghadirkan kendaraan yang aman, cerdas, dan ditentukan perangkat lunak ke pasar.
Kolaborasi berkelanjutan kami dengan BYD merupakan bukti kepercayaan industri terhadap Drive Orin sebagai komputer terpusat untuk kendaraan cerdas masa kini dan masa depan,” jelas Rishi, yang dikutip dari laman resmi Nvidia.
Kedua perusahaan yakin bahwa mobil masa depan akan bertransisi dari banyak pengontrol tertanam ke komputer terpusat berkinerja tinggi. Hal ini pada akhirnya diyakini akan memberikan dan meningkatkan fungsionalitas melalui pembaruan perangkat lunak sepanjang usia mobil